Nonton JOKER sabtu kemarin. Sebelum nonton tuh sudah takut duluan, bukan karena thrillernya, tapi karena sebelum nonton tuh sudah sering baca kutipannya si JOKER "orang jahat adalah orang baik yang tersakiti". Jadi takut gimana kalau setelah nonton ini aku jadi memaklumi kelakuan jahat si JOKER atau kelakuan para penjahat pada umumnya.
Tapiii setelah selesai nonton, ternyata nggak kayak gitu juga kallee ciinnn 😂😂😂. Emang kasian sama si JOKERnya tapi apapun yang dia lakukan itu tetep jahat, tetep biadab tetep sadis dan nggak bisa dimaklumi.
Tapi serius aku kasian sama si Joker. Sejak kecil hidupnya kasian banget, tapi kalau kuceritakan kasiannya gimana nanti spoiler. Sudah gede kena mental illness, yang nggak bisa mengekspresikan perasaannya kecuali dengan tertawa. Saat dia marah dia tertawa, saat tertekan dia cuma bisa tertawa, saat sedih dia juga tertawa. Dan tertawanya itu nggak bisa distop, meskipun si Joker berusaha untuk menghentikannya. Mirisnya lagi, meskipun dia tertawa dia mengaku nggak pernah sedetik pun dia merasa bahagia seumur hidupnya. Ya ampun kesian banget nggak sih? Kamu pernah stress? Coba bayangkan kamu dalam kondisi seperti itu seumur hidupmu, karena si Arthur ini (nama asli Joker) mengkonsumsi 7 macam obat gangguan jiwa sejak lama.
Dari ekspresi tertawanya inilah yang bikin orang-orang salah paham sama dia. Padahal dia ini awalnya baik, nggak bermaksud ngetawain, tapi dikira ngetawain. Berusaha menghibur anak kecil dianggap mengganggunya. Dari ekspresi tertawanya juga yang menurutku menyebabkan dia mejadi penjahat yang super keji ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜.
Pembunuhan pertamanya dia lakukan karena kesalahpahaman 3 orang sama tertawanya si joker. Dari pembunuhan pertamanya lalu berentet ke pembunuhan-pembunuhan berikutnya, yang setelah melakukan banyak pembunuhan dia merasa membunuh itu lucu. Sakiiitttt..serius sakit jiwa nih orang.
Nonton film ini tuh diaduk-aduk perasaannya. Awalnya kasian sama was-was khawatir dia diapa-apain sama orang, lalu kemudian tegang dia bakalan ngapain sama orang tapi berakibat melukai dirinya sendiri, lalu tegang karena dia bakalan BERBUAT SADIS SAMA SIAPA LAGI? Jadi bagiku level ketegangannya itu bertambah, dari posisi tangan masih di samping kanan kiri sampai tangan selalu siap siaga nutup mata. Hahaha
Salut banget sama Joaquin Phoenix pemeran si Joker ini. Baguuusss banget ektingnya. Di awal-awal dia bisa terlihat culun lalu berangsur-angsur terlihat sadis dan super sadis di akhir. Sudah gitu berekspresi tertawa tapi terlihat sedih itu susah cuin, juga ekting tertawa terbahak bahak tapi tidak menunjukkan kebahagiaan, tapi menunjukkan emosi lain.
Saking keren actingnya si Joaquin Phoenix aku sama temenku sampai nggak protes dikasih aktor yang kurang ganteng, dan juga terlalu tua untuk joker menurut bayangan kami. Karena menurut bayangan kami Joker yang masih di awal-awal kejahatannya itu harusnya di umur 20an atau paling enggak awal 30an, soalnya si batman sendiri masih umur 8-10 tahun.
Begitu yah man teman yah, dan jangan nonton Joker karena review ini, tapi nontonlah karena sejak awal kamu sudah tertarik 😂😂😂
Komentar
Posting Komentar