Langsung ke konten utama

Review Drama Korea Romance is a Bonus Book

Dari dulu aku suka banget sama film atau drama dengan setting atau tema kantor, terlebih lagi kalau itu kantor penerbitan. Cerita Drama Korea Romance is a Bonus Book ini sebenernya ringan, tidak terlalu menguras emosi, tapi sangat bisa dinikmati dan bikin penasaran tentu saja. Walau ini sebenernya sangat subyektif ya, tapi menurutku drama korea Romance is a Bonus Book ini  pengemasan ceritanya pas, nggak terlalu lebay.

Walau di awal awal terlihat drama romantisnya tapi ceritanya nggak melulu tentang dua orang yang sedang jatuh cinta. Tapi banyak mengangkat cerita-cerita di dunia penerbitan yang kalau kamu pernah kerja di sana kamu bisa relate banget. Juga menceritakan masalah-masalah setiap orang yang bekerja di penerbitan itu, walau cuma sedikit.

Aku juga suka cara penulis skenario yang mengajarkan penonton bahwa semua orang itu memiliki cerita masing-masing dan kelemahan masing-masing bahkan pada orang yang keliatan sangat mandiri, kuat dan terlihat seperti penyihir sekalipun. "Setiap orang punya alasan sendiri untuk setiap keputusan yang mereka ambil" suka banget sama kutipan ini.

Satu lagi aku memang suka banget drama komedi romantis, tapi kalau romance nya nggak terlalu mendominasi dan dikemas dengan seimbang antara tema dan romancenya aku lebih suka. Daann senengnya lagi drama romance is a bonus book ini nggak banyak hot kisseunya. Kalau netizen jaman sekarang pada nungguin itu kalau aku sih suka risih kalau dikit2 kisseu.. apalagi yang sampai (kata nak-anak jaman sekarang) kayak vacum cleaner. Big no. Kalau ada satu dua kisseu dan nggak berlebihan sih, nggak papa, tapi kalau kebanyakan bikin eneg juga. Apalagi yang kisseunya dibuat-buat hanya demi menaikkan rating. Pufftt.

Aku juga suka banget sama tokoh2 yang ada di drama ini. Semua tampak nyata, dan jadi berpikir "memang dunia penerbitan itu kayak gitu" walau hanya pernah bekerja di satu penerbitan tapi kayaknya penerbit lain juga gitu, budayanya egaliter, saling membantu, pembelajar, cerdas-cerdas dan kebanyakan memiliki pikiran terbuka.

Karakter yang menurutku paling oke adalah karakter pemilik penerbitannya, bisa mikir gini waktu liat pemilik penerbitannya "yah pemilik penerbitan itu memang harus nyentrik begini, walau nyentrik dan konyol tapi harus punya idealis juga". Contoh idealisnya? Merekrut orang tanpa melihat latar belakang pendidikan dan pengalaman. Menerbitkan buku yang laku dan tren di pasaran tetapi juga menerbitkan buku idealis, yang hanya akan terjual 10 copy pertahun dan perusahaan merugi tapi tetap harus diterbitkan karena informasinya harus dibaca banyak orang.

Meski dia seorang pemilik perusahaan kalau dia salah karyawannya bisa saja membentaknya, bukan sebagai bawahan tapi sebagai teman. Dan atasannya ini nggak akan dendam. Duh suka banget ini sama penulis skenarionya. Bikin pengen bercita-cita jadi editorr lagi.. hwahahaha...

Adegan paling bikin syookkk sekaligus exiting itu ketika si penyihir besar (sebutan untuk bu direktur yang aku lupa namanya, sori kalau nonton drama korea aku cuma inget nama pemeran utama laki-laki dan perempuannya saja 😂😂😂 kelar film aku lupa lagi) itu ternyata adalah seorang ratu clubbing yang melegenda, yang terkenal di gangnam, ditunggu kedatangannya oleh banyak pria. Bu direktur juga memiliki kisah cinta yang cukup nyedihin, kehidupan pribadinya walau terlihat glamour ternyata nyedihin karena nggak ada teman dan selalu kesepian) di sini sepertinya si penulis skenario pengen bilang jangan menilai orang dari luarnya, setiap orang punya masalahnya sendiri-sendiri.

Adegan paling bikin syedihh, saat diceritakan Cha Eun Ho (tokoh utama lelakinya) selalu kerumah Kang Dan I saat mabuk. Duh di sini hatiku rasanya tersayat-sayat saat ngeliat begitu galau dan putus asanya si Lee Jong Suk. Jadi pengen puk puk adek tampan satu ini. Jadi saat mabuk tanpa sadar Cha Eun Ho selalu ke rumah Kang Dan I, karena saking rindunya. Hanya di depan rumahnya nggak masuk, kadang dia bisa mendengar Dan-i tertawa, kadang mendengar dia bertengkar dengan suaminya, bahkan pernah melihan kang dan i menangis. Di saat itulah hatinya merasa sangat terluka karena melihat orang yang dicintainya menangis tapi tak bisa berbuat apa pun termasuk sekedar menghiburnya. Terus terang di adegan ini aku mewek, hahaha. Soalnya di adegan ini kayak nyeritain kalau si Cha Eun Ho sangat cinta sama Kang Dan I tapi tak bs berbuat apa-apa karena sudah dimiliki orang lain. Dia merekalan cintanya demi kebahagiaan Kang Dan I tapi dia sendiri terluka. Hwaa.... Lebih terluka lagi saat orang yang dicintainya bersedih dalam pernikahannya. Tuh kan jadi pengen nangis lagi. Jadi pengen bilang "udah le sama aku aja", sambil puk puk kepalanya  Lee Jong Suk 😂😂 bikin sedih lagi saat soundtracknya menginatkanku pada soundtrack drama 1988 di sceen paling nyedihin juga di drama itu. Oiya bisa jadi itu memang lagu yang sama, cuma aku belum nyari tau lebih lanjut.

Oiya sejauh ini, drama Romance is a Bonus Book adalah satu-satunya drama friendzone yang bisa kupahami. Kalau yang biasanya selalu protes "kenapa jadiannya sekarang bukan waktu itu? Kenapa nyatain cintanya sekarang nggak waktu itu? Lha waktu itu juga mereka sempet mau pacaran sama yg lain kenapa nggak merasa terdesak juga?" Kalau di sini aku bisa ngerti kenapa baru sekarang mereka bakalan pacaran. Ya karena terpaut usia. Gimana enggak waktu Kang Dan I menikah mungkin umur 24 tahun katakanlah, si cha eun ho masih 19 tahun, nggak mungkin bilang suka. Suka pun nggak bakalan pede, Kang Dan I sudah bekerja sedangkan si Cha Eun Ho baru mau masuk kuliah. Lalu kenapa sekarang? Karena kesempatan itu ada lagi dengan kondisi lebih memungkinkan. Cha Eun Ho sudah mapan dan bisa menjadi sandaran bagi Kang Dan I. 

Nonton drama ini aku jadi inget sama hobiku yang dulu yang sekarang terlupakan sama drama korea dan kesibukan ngolshop. Nonton drama ini jadi pengen ngerti apa sih passion aku yg sesungguhnya. Pengen menekuni sesuatu yang kusukai dan benar-benar menjadi ahli di dalamnya. Nonton drama ini jadi agak menyesal dulu menyianyiakan masa muda, nggak mengejar dengan sungguh-sungguh cita-cita jadi editor buku. Nonton drama ini Jadi pengen nulis lagi. Jadi pengen banyak baca buku lagi. Jadi pengen aktof nge-blog lagi. Duh semoga deh bisa konsisten. Karena itu aku buka blog lagi dan menulisnya lagi di sini 😂😂

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film Korea Hot Young Blood (2012)

Ini film korea yang kutonton bukan saat karantina tapi sebelum itu. Pengen nonton ini sudah lama banget, tapi nggak nemu-nemu filmnya. Di viu dan aplikasi sejenis nggak ada, di web-web yang nyediain download gratis juga nggak ada, di Youtube apalagi. Akhirnya bisa nemu setelah kenalan sama drakor.id+ app, aku suka syekali aplikasi ini. Ini film remaja yang diperanin sama Lee Jung Suk dan Park Bo Young yang berseting di tahun 70an (atau 80an, lupa), karena lupa sama nama karakter di film kita pakai nama asli pemainnya saja ya. Jadi ceritanya si Lee Jung Suk ini palyboy kelas kakap. Serius kalau bukan tokoh utama atau kalau dia di kehidupan nyata, dia ini brengsek banget. Jenis lelaki yang 99% kita jauhi 1%nya karna dia ganteng aja. Dia ini suka banget menargetkan cewek-cewek buat diajak bobok bareng, kalau sudah dapet nanti diputusin. Dan dia punya daftar cewek-ceweknya, kalau sudah berhasil ditandai deh sama dia. Serius nih nulis sambil emosi sama cowok begini. Meskipun sudah terkenal

Review Drama Korea Sky Castle

Setiap orang itu harus punya kebahagiannya sendiri. Harus tau bagaimana cara membuat diri bahagia, bagaimana mencintai diri sendiri dan menghargai diri sendiri. Itu hikmah yang bisa kuambil dari nonton drama korea sky castle. Nonton drama ini aku berasa diingitkan dan merasa bersyukur karena pada akhirnya aku bisa menemukan apa yang membuatku bahagia.  Drama korea sky castle ini recomended banget menurutku. Baru nonton sampai episode 6 tapi aku sangat merekomendasikannya. Episode pertama sangat membosankan dan membingungkan, aku baru merasa penasaran di episode ke 5. Sky castle ini drama korea bertemakan pendidikan. Sky castle sendiri adalah komplek perumahan high class yang menurutku isinya orang-orang yang tidak bahagia dengan kehidupannya. Orang tua-orang tua yang kurang atau tidak puas dengan citra dirinya sendiri lalu mau merasa terpuaskan dan terbahagiakan melalui keberhasilan anaknya dalam pendidikan.  Ketika anaknya berprestasi dalam pendidikannya, mereka akan dipuja-pu