Sebisa mungkin aku nggak akan spoiler jodoh akhir Shung Shi Won si tokoh utama, takut kamu nggak asyik nontonnya. Tapi aku heran sama penulis skenario Replay ini, entah kenapa suka banget main-mainin perasaan penonton dengan ngasih ending lead male yang belum jelas sejak awal. Bikin dag dig dug dan penasaran bakalan happy ending sesuai ekspektasi masing-masing kita atau enggak.
Kalau dibandingkan dengan reply 1988 replay 1997 ini masih kalah jauh, tapi masih tergolong yang menarik. Untuk episode awal-awal aku nggak suka banget dan nggak juga nemu kliknya. Apalagi dengan logat busannya, bukan logat soul, dan banyak dialog teriak-teriak bikin benar-benar nggak nyaman. Temenku nonton Drama Replay 1997 menyerah di episode 3, katanya bikin telinga budheg, tapi maklum sih. Aku juga emosi nonton awal-awal episode, dan mikir "ini apa sih?" 😂😂😂. Pengen nyerah aja, tapi sejak ngefans sama penulis skenarionya aku bertahan. Toh aku menyukai Drama Korea Wise Prison Life setelah 5 episode.
Kalau nonton drama Reply, artinya kita akan diajak nostalgia masa remaja tokoh-tokoh dramanya. Sesuai judulnya, kali ini bersetting di tahun 1997 dan seterusnya. Persahabatan 6 remaja di sekolahan, 2 cewek, dan 4 cowok. Dengan tokoh utama Shung Shi Won yang merupakan Die Hard Fans of Boyband HOT. Pokoknya fans berat, fans berani mati. Sampai dia tua dan punya anak pun dia masih ngefans sama Tony Oppa (padahal boybandnya saja sudah bubar), yang selalu bikin suaminya cemburu buta.
Kata temenku yang lain nonton drama ini kita jadi tahu perjuangan para fans berani mati sebuah boyband di masa purba. Gimana dapetin tiket konsernya, gimana mau ketemu idolanya, gimana dapetin albumnya, gembiranya dapat posternya, dsb.
Meski aku baru nonton spoiler-spoilernya drama her private life, yang sama-sama bercerita tentang kehidupan para fans berani mati, tapi rasa-rasanya reply 1997 lebih masuk akal untuk urusan hubungannya sama perasaan si cowok/pacar. Tentu saja kecintaan yang beeegitu besar sama idola bikin sang pacar cemburu dan menurutku masuk akal. Meski ada kalanya memaklumi tapi ada saatnya juga ketika itu membuat cemburu berat dan marah.
Selain drama korea Romance is a Bonus Book, ini juga salah satu romance friends zone/adek kakak zone yang aku maklumi. Kenapa Shung Shi Won bisa berakhir dengan lelaki ini bukan yang lain, gitu juga sebaliknya si cowoknya. Because they know each other sejak kecil, bagi satu sama yang lain mereka berpikir lelaki/perempuan yang baik, yang bener, yang ideal adalah seperti dia. Mereka nggak punya referensi lain selain masing-masing mereka.
Entah kenapa drama Reply itu selalu bisa bikin sedih bangeeett saat ada adegan perpisahan. Pas di drama Reply 1988 aku sediiihhh banget pas keluarga ssamundong pindah semua, hingga mereka nggak tetanggaan lagi. Bisa bikin aku merasakan sedihnya mereka, mikir kalau aku yang harus berpisah seperti itu pasti sedih banget. Mungkin nggak akan sembuh-sembuh sedihnya. Nah di drama reply 1997 aku ngerasa sedih banget pas Shung Shi Won harus meninggalkan rumahnya di Busan dan kuliah ke Soul. Aku bisa ngerasain sedihnya orang tua Shi Won. Padahal aku punya anak aja belum, tapi aku bisa bayangin sedihnya ditinggal pergi anak-anak yang kita besarkan. Dari tiap hari ketemu dan direpotin tiba-tiba harus berpisah dan hanya bertemu seminggu sekali atau sebulan sekali. Waaahhh sedih banget. Pasti itu juga yang dirasain bapak ibukku dulu waktu aku kos.
Kalau dibandingkan dengan reply 1988 replay 1997 ini masih kalah jauh, tapi masih tergolong yang menarik. Untuk episode awal-awal aku nggak suka banget dan nggak juga nemu kliknya. Apalagi dengan logat busannya, bukan logat soul, dan banyak dialog teriak-teriak bikin benar-benar nggak nyaman. Temenku nonton Drama Replay 1997 menyerah di episode 3, katanya bikin telinga budheg, tapi maklum sih. Aku juga emosi nonton awal-awal episode, dan mikir "ini apa sih?" 😂😂😂. Pengen nyerah aja, tapi sejak ngefans sama penulis skenarionya aku bertahan. Toh aku menyukai Drama Korea Wise Prison Life setelah 5 episode.
Kalau nonton drama Reply, artinya kita akan diajak nostalgia masa remaja tokoh-tokoh dramanya. Sesuai judulnya, kali ini bersetting di tahun 1997 dan seterusnya. Persahabatan 6 remaja di sekolahan, 2 cewek, dan 4 cowok. Dengan tokoh utama Shung Shi Won yang merupakan Die Hard Fans of Boyband HOT. Pokoknya fans berat, fans berani mati. Sampai dia tua dan punya anak pun dia masih ngefans sama Tony Oppa (padahal boybandnya saja sudah bubar), yang selalu bikin suaminya cemburu buta.
Kata temenku yang lain nonton drama ini kita jadi tahu perjuangan para fans berani mati sebuah boyband di masa purba. Gimana dapetin tiket konsernya, gimana mau ketemu idolanya, gimana dapetin albumnya, gembiranya dapat posternya, dsb.
Meski aku baru nonton spoiler-spoilernya drama her private life, yang sama-sama bercerita tentang kehidupan para fans berani mati, tapi rasa-rasanya reply 1997 lebih masuk akal untuk urusan hubungannya sama perasaan si cowok/pacar. Tentu saja kecintaan yang beeegitu besar sama idola bikin sang pacar cemburu dan menurutku masuk akal. Meski ada kalanya memaklumi tapi ada saatnya juga ketika itu membuat cemburu berat dan marah.
Selain drama korea Romance is a Bonus Book, ini juga salah satu romance friends zone/adek kakak zone yang aku maklumi. Kenapa Shung Shi Won bisa berakhir dengan lelaki ini bukan yang lain, gitu juga sebaliknya si cowoknya. Because they know each other sejak kecil, bagi satu sama yang lain mereka berpikir lelaki/perempuan yang baik, yang bener, yang ideal adalah seperti dia. Mereka nggak punya referensi lain selain masing-masing mereka.
Entah kenapa drama Reply itu selalu bisa bikin sedih bangeeett saat ada adegan perpisahan. Pas di drama Reply 1988 aku sediiihhh banget pas keluarga ssamundong pindah semua, hingga mereka nggak tetanggaan lagi. Bisa bikin aku merasakan sedihnya mereka, mikir kalau aku yang harus berpisah seperti itu pasti sedih banget. Mungkin nggak akan sembuh-sembuh sedihnya. Nah di drama reply 1997 aku ngerasa sedih banget pas Shung Shi Won harus meninggalkan rumahnya di Busan dan kuliah ke Soul. Aku bisa ngerasain sedihnya orang tua Shi Won. Padahal aku punya anak aja belum, tapi aku bisa bayangin sedihnya ditinggal pergi anak-anak yang kita besarkan. Dari tiap hari ketemu dan direpotin tiba-tiba harus berpisah dan hanya bertemu seminggu sekali atau sebulan sekali. Waaahhh sedih banget. Pasti itu juga yang dirasain bapak ibukku dulu waktu aku kos.
Dari drama ini aku bisa paham kenapa die hard fans sebuah idol atau artis justru bisa sukses, karena mereka nggak mau mengecewakan idolanya, karena mereka ingin membanggakan bagi idolanya, karena dia punya support sistem dan role model yakni idolanya.
Untuk drama ini kukasih nilai 7,7 deh karena entah kenapa ada beberapa yang bikin terasa kurang. Kayaknya karena aku membandingkannya dengan drama Reply 1988 yang begitu sempurna jadi aku merasa Drama Reply 1997 jadi terasa kurang greget. Sepertinya aku jadi berharap lebih sama Drama Reply 1997 ini karena kerennya Reply 1988.
Untuk drama ini kukasih nilai 7,7 deh karena entah kenapa ada beberapa yang bikin terasa kurang. Kayaknya karena aku membandingkannya dengan drama Reply 1988 yang begitu sempurna jadi aku merasa Drama Reply 1997 jadi terasa kurang greget. Sepertinya aku jadi berharap lebih sama Drama Reply 1997 ini karena kerennya Reply 1988.
Komentar
Posting Komentar